Senin, 28 Maret 2016

Makalah Pertanian Berkelanjutan

Makalah
Tanaman Pangan Lanjutan
Budidaya Tanaman Talas
Disusun oleh
 Nama  : Mahyuddin
      Nim      : 20012510018




FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISKANDARMUDA
BANDA ACEH
2014



KATA PENGANTAR

                Puji syukur kepada Allah SWT atas terselesaikannya makalah ini. Makalah ini dibuat sebagai bahan makalah mengenai materi Pemupukan dengan pupuk kandang dan kompos.
Penulis mencari bahan referensi makalah ini di berbagai sumber yang berhubungan dengan tema penulis dan menghimpunnya agar lebih mudah dipahami oleh pembaca. Penulis berusaha seobjektif mungkin dan sekritis mungkin dalam menyusun makalah ini.
Penyusunan makalah ini didasarkan untuk melaksanakan kewajiban kami sebagai Mahasiswa dan memenuhi tuntutan tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah Pertanian Berkelanjutan.
Terimakasih penulis ucapkan kepada dosen pembimbing mata kuliah Pertanian Berkelanjutan  yang telah memberikan tugas ini sehingga mempermudah kami dalam pemahaman konsep Pemupukan.
Segala kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa diharapkan demi penyempurnaan dikemudian hari. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.









Daftar Isi


Kata pengantar                                                                                                    ……………………
Daftar isi                                                                                                                 ……………………
 BAB I Pendahuluan                                                                                        ……………………
A.   Latar Belakang                                                                                                     ……………………
B.   Tujuan                                                                                                                       …………………...
      - Tujuan Pemupukan Kandang dan Kompos                                                    ……………………
      - Tujuan Makalah                                                                                                  ……………………

  BAB II Kajian Pustaka                                                                                 ……………………
A.   Pengertian Pemupukan                                                                                   ……………………
B.   Pengertian Pupuk Kandang dan Kompos serta                                  
      Penjelasannya                                                                                                        ……………………
  BAB III Penutup                                                                                               …………………...
A.   Kesimpulan                                                                                                            ……………………
B.   Saran                                                                                                                         ……………………










 Daftar pustaka


BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Pupuk kandang (pukan) dan Pupuk Kompos merupakan jenis pupuk yang mudah dan murah dalam pembuatannya, Pupuk kandang (pukan) yaitu kotoran ternak yang berupa padatan  baik  belum  dikomposkan maupun  sudah  dikomposkan sebagai sumber hara terutama N bagi tanaman dan dapat memperbaiki sifat kimia, biologi, dan fisik tanah. Pupuk Kandang dan kompos umumnya di sebut juga dengan pupuk Organik. Manfaat dari penggunaan pukan telah diketahui berabad-abad lampau bagi pertumbuhan tanaman, baik pangan, ornamental, maupun perkebunan. Yang harus mendapat perhatian khusus dalam penggunaannya. Pupuk memiliki peranan penting untuk kesuburan tanaman. Pupuk terbagi menjadi beberapa jenis, seperti pupuk kandang, pupuk kompos dan pupuk organik. Meski dari segi jenis jelas berbeda, namun pupuk memiliki peranan yang sama. Salah satu jenis pupuk yang banyak di manfaatkan oleh sebagian besar masyarakat adalah jenis pupuk kompos. Pupuk kompos merupakan salah satu jenis pupuk yang dibuat dengan cara menguraikan sisa tanaman dan hewan dengan bantuan organisme hidup, berupa mikroorganisme atau makroorganisme.


B.     Tujuan
      - Tujuan Pemupukan Pupuk Kandang dan Kompos    
Seperti yang telah disinggung diatas, kotoran hewan memiliki kandungan unsur hara yang cukup tinggi dan sangat lengkap. Dengan keunggulan tersebut maka manfaat dari penggunaan kotoran hewan ini antara lain :

1.           Menambah zat atau unsur hara dalam tanah. Tanah yang miskin atau pun kurang subur memeiliki kandungan unsur hara yang kurang mencukupi bagi pertumbuhan, sehingga pemberian pupuk terutama pupuk yang bersifat organik secara langsung akan mampu menambah unsur hara yang kurang memadai tersebut serta memberikan tambahan unsur hara baru yang belum ada.

2.           Mempertinggi kandungan humus di dalam tanah. Humus sebagai hasil substansi yang berasal dari bahan organik seperti protein, lemak dan sisa-sisa tanaman yang telah mengalami proses penguraian sangat penting artinya bagi tanaman. Hal ini disebabkan humus bersifat koloid (bermuatan negatif) yang dapat meningkatkan absorpsi (penyerapan) dan pertukaran kation serta mencegah terlepasnya ion-ion penting. Selain itu humus juga berfungsi sebagai reservoar (pergantian) mineral untuk pengambilan oleh tumbuhan. Adanya pupuk kandang yang hampir sebagian besar berupa bahan organik akan dapat menambah kandungan humus yang ada. Semakin banyak humus terdapat pada tanah, maka tanah relatif semakin subur.
3.           Mampu memperbaiki struktur tanah. Pada ABDI TANI edisi lalu telah disinggung bahwa struktur tanah yang baik ditunjang oleh keberadaan mikroorganisme organik yang cukup. Tanah yang strukturnya sudah rusak hampir tidak memiliki lagi mikroorganisme yang menunjang kesuburan tanah. Dengan memberikan pupuk kandang maka akan mengaktifkan kembali mikroorganisme yang ada melalui proses biologis dan kimia.
Peternakan ayam yang diusahakan dalam skala menengah maupun besar menghasilkan efek berupa limbah kotoran yang selain mencemari lingkungan juga menyebarkan bibit penyakit.
4.           Mendorong atau memacu aktivitas kehidupan jasad renik di dalam tanah. Terkait dengan manfaat sebelumnya, pemberian pupuk kandang ini secara langsung akan menambah bahan organik yang ada. Ada ataupun tidaknya suatu jasad renik didalam, pemberian pukan ini justru akan mendorong atau memacu kehidupan jasad renik, yang pada akhirnya melalui proses penguraian akan menghasilkan tanah yang subur dan kaya akan bahan organik.
      

      - Tujuan Makalah

1.           Memenuhi tugas mata kuliah Pertanian Berkelanjutan
2.           Untuk mengetahui lebih lanjut tentang pemupukan Kandang dan Kompos


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.    Pengertian Pemupukan
Pemupukan menurut pengertian khusus ialah pemberian bahan yang dimaksudkan untuk menyediakan hara bagi tanaman.  Umumnya pupuk diberikan dalam bentuk padat atau cair melalui tanah dan diserap oleh akar tanaman. Namun pupuk dapat juga diberikan lewat permukaan tanaman, terutama daun.
Pemberian bahan yang dimaksudkan untuk memperbaiki suasana tanah, baik fisik, kimia atau biologis  disebut pembenahan tanah (amandement) yang berarti perbaikan (reparation) atau penggantian (restitution). Bahan-bahan tersebut termasuk mulsa (pengawet lengas tanah, penyangga temperatur), pembenah tanah (soil conditioner, untuk memperbaiki struktur tanah), kapur pertanian (untuk menaikkan pH tanah yang terlalu rendah, atau untuk mengatasi keracunan Al dan Fe), tepung belerang (untuk menurunkan pH tanah yang semula tinggi) dan gipsum (untuk menurunkan kegaraman tanah). Rabuk kandang dan hijauan legum diberikan ke dalam tanah dengan maksud sebagai pupuk maupun pembenah tanah.

B.   Pengertian Pupuk Kandang dan Kompos serta   Penjelasannya

ü  Pengertian Pupuk Kandang
Pupuk kandang (pukan) didefinisikan sebagai semua produk buangan dari binatang peliharaan yang dapat digunakan untuk menambah hara, memperbaiki sifat fisik, dan biologi tanah. Apabila dalam memelihara ternak tersebut diberi alas seperti sekam pada ayam, jerami pada sapi, kerbau dan kuda, maka alas tersebut akan dicampur menjadi satu kesatuan dan disebut sebagai pukan pula. Beberapa petani di beberapa daerah memisahkan antara pukan padat dan cair.
Pupuk Kandang dan Jenisnya
Dalam biologi tanaman, dikenal banyak sekali jenis pupuk. Untuk pupuk yang banyak mengandung 
nitrogen kita kenal urea dan ZA. Pupuk yang meengandung phospor kita kenal pupuk NPK. Pupuk alami, kita tahu ada pupuk kompos dan pupuk kandang. Kali ini kita akan coba mengenal lebih jauh apa itu pupuk kandang.
Apa itu pupuk kandang?
Sejenis pupuk yang terbuat dari kotoran binatang ternak (dipelihara) yang mengandung banyak unsur hara yang dapat memperbaiki sifat
 biologi tanah. Menurut wujudnya, pupuk ini bisa dibedakan menjadi 2 macam yaitu padat dan cair.
Pupuk Kandang Padat
Pupuk kandang berupa padatan yang  berasal dari kotoran ternak. Oleh para petani tradisional pembuatan pupuk ini cukup menimbun kotoran dari ternak mereka sampai kemudian mereka membutuhkan barulah pupuk tersebut digunakan.
Pupuk Kandang Cair
Lain halnya dengan pupuk padat, pupuk ini bentuknya cair dari kotoran ternak yang masih basah dan bercampur urine kemudian dilarutkan dalalm air dengan perbandingan tertentu. Untuk melarutkan kotoran tesebut hingga menjadi pupuk cair dibutuhkan waktu sekitar 2 minggu. Ciri-cirinya, air harus sampai tidak berbau dan warnanya coklat gelap. Penelitian menunjukkan pupuk cair dari kotoran ayam mempunyai kandungan unsur hara yang cukup tinggi.
Manfaat Pupuk Kandang
Sejak dari beratus-ratus tahun yang lalu orang telah banyak memanfaatkan pupuk kandang untuk memupuk tanaman. Pupuk jenis ini mengandung unsur hara yang sangat  bermanfaat memperbaiki kesuburan tanah dan sumber zat penting yang dibutuhkan oleh tanaman misalnya nitrogen, kalium, dan juga phospat. Yang perlu diperhatikan saat membuat
 pupuk kandang adalah jenis binatang dan umurnya. Kedua hal tersebut akan sangat menentukan kandungan unsur hara. Untuk kadar nitrogen, paling banyak dikandung oleh kotoran dar sapi pedaging, phospor paling banyak dikandung oleh sapi perah, dan kalium paling banyak pada kotoran unggas.




Macam-macam Pupuk Kandang menurut  asalnya
Ø  Pupuk Kandang Ayam
Pupuk dari kotoran ayam ini luas sekali penggunaannya. Umumnya digunakan untuk memupuk sayuran. Pupuk ini kaya akan phospat. Kandungan hara pada kotoran ayam sangat bergantung pada pakan yang diberikan. Selain itu kotoran ayam juga bercampur dengan sekam yang berada di kandang sehingga mampu menambah kandungan unsur hara di dalamnya. salah satu keunggulan dari pupuk dari kotoran ayam adalah mudah terdekomposisi dan unsur hara yang tinggi jika dibandingkan dengan unit yang sama pupuk kandang lainnya.
Ø  Pupuk Kandang Babi
Pupuk ini mempunyai tekstur yang lembek dan banyak mengandung urine. Petani babi biasanya mendiamkan kotoran babi akan kering dan kadar airnya hilang sehingga siap pakai. Unsur hara sangat dipengaruhi oleh umur babi. Di Cina, produksi pupuk kandang babi telah dibedakan menurut usianya.
Ø  Pupuk Kandang Kambing
Yang unik dari
 pupuk kandang dari kotoran kambing adalah bentuknya yang bulat kecil-kecil dan teksturnya yang cukup keras. Tekstur yang keras akan menghambat proses dekomposisi dan penyediaan hara bagi tanaman. Pupuk ini mengandung kadar kalum yang relatif tinggi jika dibandingkan pupuk yang lain.
Ø  Pupuk Kandang Sapi
Salah satu ciri khas dari pupuk ini adalah kadan karbon yang tinggi. Tingginya kadar karbon yang tinggi desebabkan konsumsi serat yang banyak oleh sapi. Kadar C yang tinggi akan menghambat pertumbuhan tanaman utama. Tidak hanya maslah kadar karobn, pupuk ini juga terlalu banyak kadar airnya. Penggunaan langsung pupuk jenis ini akan memerlukan ektra energi (berat) dan timbul bau yang tidak enak karena masih terjadi pelepasan amonia.
Ø  Pupuk Kandang Kuda
Karena jumlah kuda sangat sedikit jadi penggunaan pupuk jenis ini masih sangat jarang, hanya di daerah-daerah tertentu saja. Biasanya para peternak kuda yang juga bertani memanfaatkan kotoran dari kuda. Kotoran kuda dikubur dalam sebuah lubang dan dibiarkan terdekomposisi dan menjadi
 pupuk kandang siap pakai.
 sumber : pupuk kandang, wiwik hartatik & LR Widowati
Cara Membuat Pupuk Kandang Yang Baik Dan Benar
Daur Ulang limbah ternak pada dasarnya berperan dalam meningkatkan lingkungan, dan mencegah terjadinya pencemaran produksi tanaman. Suatu hal nyata bahwa limbah ternak yang cukup banyak, dapat diubah menjadi pupuk hidroponik yang berharga dan murah, Kotoran ternak mempunyai nilai, pupuk hidroponik ada dua jenis (padat dan cair) yang terdekomposisi tinggi dan mudah.
Cara tradisional yang umum dilaksanakan untuk bahan kandungan hidroponik, bahan yang belum matang dalam bentuk pupuk kandang, kompos atau bahan tanaman seperti pupuk hijau. Penggunaan pupuk kandang sebagai sumber hara tanaman merupakan cara pertanian yang sudah lama dilaksanakan oleh petani di wilayah tropika Asia, terutama di tanah sawah.
Penggunaan pupuk kandang sudah cukup lama. Pemupukan dan pertanian hanya mampu memasok bahan hidroponik saja, tetapi karena berasosiasi dengan tanaman pakan maka umumnya menjadi konservasi tanah. Meningkatkan Perlindungan Kondisi Ekonomi
Yang cukup berat bagi petani dan usaha pihak lain yaitu mempertahankan dan meningkatkan kesuburan tanah, mengharuskan petani mempertimbangkan kembali semua bentuk pembenahan hidroponik, seperti pupuk kandang, residu tanaman dan pupuk hijau.
Sebelum kita memanfaatkan pupuk kandang di lahan pertanian, maka diperlukan pengkajian yang cukup mendalam tentang kebiasaan petani terhadap pupuk kandang yang dimiliki, karena masalah teknis dan sosial petani sering menghambat program yang telah disusun, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh berhubungan dengan kandungan komposisi pupuk kandang hidroponik. Pilihannya antara pupuk kandang dan pupuk anhidroponik karena pertimbangan transportasi dan kandungan hara, ekonomis, aksesbilitas.
Beberapa jenis pupuk hidroponik :
1. Pupuk Kandang Kering
Di dalam penggunaan pupuk kandang kering memiliki beberapa cara, dianjurkan berdasarkan kebersihan, Penggunaan pupuk kandang kering juga mengurangi pengaruh kenaikan temperatur selama proses dekomposisi dan terjadinya kekurangan nitrogen yang diperlukan oleh tanaman untuk mempercepat proses pengeringan, maka di sarankan pupuk kandang dicampur debu atau lumpur kering dalam jumlah yang seimbang, kemudian diletakkan di tempat yang terlindung dari sinar matahari langsung, dan diberi penutup sampai pupuk matang, pemberian abu bakaran dapur atau abu bakaran yang lain dapat ditambahkan dengan komposisi 40% pupuk kandang masing-masing 30% untuk debu atau lumpur.
Campuran ini disimpan dalam kondisi tertutup sampai saatnya diperlukan. Hasil penelitian menunjukkan kandungan nitrogen pupuk kandang kering di dalam sumber yang terdapat nitrogen ada pada kotoran : sapi 2,41 kerbau, 1,09%, babi 2,11%, dan ayam ras 3,17%. Kandungan nitrogen tidak pernah stabil dan berubah setiap waktu.
2. Pupuk Kandang Cair
Pupuk kandang cair sangat baik untuk sumber hara tanaman. Apabila dalam peroses pembuatan yang baik, pupuk kandang cair akan menghasilkan hara yang kompleks atau kandungan yang terdapat pada cairan pupuk lengkap. Saran menggunakan pupuk kandang cair adalah sebagai berikut.
a.            Lantai kandang dan tempat memandikan ternak harus terbuat dari semen demikian juga bak penampungan limbah cair dan kencing dibuat dengan ukuran 3 x 3 m dan kedalaman 1,5 m.
b.           Gulma dan tanaman air dimasukkan ke dalam bak penampungan dan biarkan selama 2 minggu untuk proses fermentasi.
c.            Pupuk kandang cair dapat dimanfaatkan dengan cara menyiramkan pada tanaman.
d.           Buat kolam penampungan sehingga kencing ternak dan limbah cair lainnya dapat ditampung sebelum kencing dan limbah cair lainnya mencapai kolam. Buang atau pisahkan bahan padat dimanfaatkan untuk membuat kompos. Untuk menyaring bahan padat dapat menggunakan saluran pembuang kasa atau jaring.
1.           Buat bak yang terbuat dari beton atau semen berukuran 2 x 2 m dan kedalaman 1 m. Campur kencing ternak dengan air untuk mengencerkan sebelum digunakan untuk menyiram tanaman.
2.           Dapat membuat saluran pembuang yang terbuat dari semen atau beton langsung ke lahan pertanian.

3. Mengelola Pupuk Kandang
Apabila pupuk kandang terdapat bahan lain akan lebih sulit karena di dalam proses pengolahan akan cukup sulit karena tercampurnya dengan bahan lain. Solusinya untuk mencagah kehilangan hara dengan melindungi dari terik matahari langsung atau terkena air hujan sampai pupuk tersebut digunakan. Ada empat sistem yang umum dilakukan untuk menangani pupuk kandang.
1.     Mengumpulkan pupuk kandang segar setiap hari dan ditaburkan langsung di lahan
2.     Disimpan dalam lubang atau ditimbun dan dihindarkan dari terik matahari langsung dengan diberi pelindung/penutup. Biarkan pupuk kandang tersebut mengalami proses fermentasi sebelum digunakan.
3.     Pupuk cair disimpan dalam kondisi aerob dan dilakukan perlakuan tertentu sebelum digunakan.
4.     Pupuk cair disimpan secara anaerob dan dilakukan perlakuan tertentu sebelum digunakan. Di gunakan teknologi superfosfat untuk meningkatkan kualitas pupuk kandang, tujuanya agar : Menekan kehilangan nitrogen dalam bentuk amoniak
meningkatkan kandungan fosfat pupuk kandang dan membuat pupuk dengan kandungan hara berimbang efisiensi penggunaan fosfat.
5.     Meningkatkan tanaman, karena pada umumnya koloid tanah mengikat kuat fosfat yang diberikan dalam bentuk pupuk.








http://alamtani.com/cara-membuat-kompos.html
ü  Pengertian Pupuk Kompos
Kompos adalah jenis pupuk alami yang terbuat dari bahan organik yang merupakan sisa buangan makhluk hidup (tanaman dan hewan). Sebagai pupuk alami, keberadaan kompos terutama sangat dibutuhkan untuk memperbaiki kondisi fisik tanah, di samping untuk menyuplai unsur hara. Buku ini membahas keunggulan kompos, penggunaan kompos, dasar pembuatan kompos, dan aneka cara pembuatan kompos secara cepat. Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup yang telah mengalami peruraian (dekomposisi) oleh mikroorganisme pengurai.
Jenis-jenis Pupuk Kompos
Pengelompokan jenis-jenis pupuk kompos bisa dilihat bahasa dari tiga aspek. Nuvifone, dilihat bahasa dari proses pembuatannya, yaitu ada kompos aerob dan anaerob,  kedua, dilihat bahasa dari dekomposernya, ada kompos yang menggunakan mikroorganisme ada juga yang memanfaatkan aktivitas makroorganisme.  Sibor, dilihat bahasa dari bentuknya ada yang berbentuk padat dan ada juga yang cair. Berikut inisial beberapa contoh gambar bahasa dari jenis-jenis pupuk kompos yang umum dipakai.
1.           Pupuk kompos aerob
pupuk kompos aerob dibuat sil proses biokimia yang melibatkan oksigen. bahan baku utama pembuatan pupuk kompos aerob adalah sisa tanaman, kotoran hewan atau campuran keduanya. proses pembuatannya memakan waktu 40-50 hari, untuk lebih jelasnya silahkan baca cara cara membuat kompos. lamanya waktu dekomposisi tergantung bahasa dari jenis dekomposer dan bahan baku pupuk.

2.           Pupuk bokashi
pupuk bokashi merupakan salat satu tipe pupuk kompos anaerob yang memucat terkenal. ciri khas pupuk bokashi terletak mortality jenis inokulan yang sebagai digunakan pemula-nya, yaitu mikroorganisme efektif (EM4). Inokulan suami terdiri bahasa dari campuran berbagai macam mikroorganisme pilihan yang bisa mendekomposisi bahan organik artikel baru cepat dan efektif. untuk mengetahui cara membuatnya, silahkan baca artikel cara cara membuat pupuk bokashi.

3.           vermikompos
Vermikompos merupakan salat satu produk kompos yang memanfaatkan makroorganisme sebagai pengurai. makroorganisme yang digunakan adalah cacing tanah bahasa dari jenis lumbricus atau jenis total. Vermikompos dibuat artikel baru cara memberikan bahan organik sebagai pakan kepada cacing tanah. kotoran yang cacing tanah dihasilkan inilah yang dinamakan vermikompos. Tension biota berbaring yang bisa digunakan untuk cara membuat kompos adalah belatung (belatung tentara hitam fly).

4.           Pupuk organik cair
pupuk organik cair merupakan pupuk kompos yang dibuat artikel baru cara pengomposan basah. prosesnya bisa berlangsung aerob ataupun anaerob. pupuk organik cair dibuat karena lebih mudah diserap diposkan tanaman. bahasa dari beberapa praktek, pupuk organik cair lebih efektif mortality diberikan daun dibanding mortality akar (kecuali ib sistem hidroponik). penyemprotan pupuk organik cair mortality daun harus menggunakan takaran atau dosis yang tepat. pemberian dosis yang berlebihan akan menyebabkan kelayuan daun artikel baru cepat.

Bahan dan cara pembuatan pupuk Kompos sederhana
Bahan-bahan:
·        Sampah hijau (sampah organik)
·        Sampah coklat (sampah kotoran hewan)
·        Bak atau drum plastik besar
·        Karung goni
·        Tanah atau paving block


Cara Membuat Pupuk Kompos:
1.     Campurkan satu bagian sampah hijau dengan satu bagian sampah coklat ke dalam bak atau drum plastik besar yang di bawahnya telah ditutupi dengan tanah dan diberi lubang agar kelebihan air dapat merembes ke dalam tanah.
2.     Tambahkan satu lapisan tanah pada bagian atas dan biarkan mikroba aktif dalam tanah bekerja mengolah sampah menjadi kompos.
3.     Ulangi proses pertama dan kedua untuk lapisan berikutnya hingga sampah dan tanah habis. Lalu tutup drum dengan karung goni. Proses ini dapat dilakukan setiap dua hari sekali.
4.     Setelah hari ketujuh, buka dan aduk pupuk kompos tersebut. Lalu tutup kembali dan lakukan proses tersebut setiap tujuh hari sekali.
5.     Untuk mempercepat proses pengomposan, anda dapat menambahkan bio-activator berupa larutan effective microorganism (EM) yang dapat dibeli di toko pertanian.
6.     Setelah 4-6 minggu, jika campuran pupuk sudah berwarna kehitaman dan tidak berbau sampah lagi, berarti proses pengomposan telah beres.
7.     Langkah terakhir adalah ayak dan pisahkan bagian yang kasar, lalu kompos yang kasar dapat dicampurkan ke dalam bak pengomposan sebagai activator.

Cara Aplikasi Pupuk Organik :
Tanah berpasir, bekas pertambangan, tanah tererosi, atau tanah sangat padat yang mudah retak pada saat musim kemarau, sebaiknya diberi pupuk organik dalam jumlah besar sebelum digunakan untuk bercocock tanam. Setelah diberi pupuk organik, dilanjutkan dengan pengolahan tanah. Kedua perlakuan tersebut digunakan supaya sifat fisik tanah membaik dan pemakaian pupuk organik menjadi lebih efisien. Kebutuhan dosis pupuk organik yang sangat besar seringkali menyulitkan proses penebarannya. Namun, sekarang telah dipasarkan pupuk organik yang dipadatkan dalam bentuk pelet atau konsentrat. Pupuk organik dalam bentuk tersebut lebih mudah diaplikasikan dan dosis yang diperlukan menjadi lebih kecil. Dosis pupuk organik yang besar memang tidak akan merusak tanaman. Namun, keseimbangan antara peningkatan hasil dan biaya yang dikeluarkan harus dipertimbangkan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam aplikasi pupuk organik adalah sebagai berikut:
1.      Penebaran pupuk organik sebaiknya diikuti dengan pengolahan tanah seperti pembajakan atau penggemburan tanah agar pupuk organik dapat mencapai lapisan tanah yang lebih dalam.
2.      Pemberian pupuk organik dengan dosis kecil tetapi sering, lebih baik dari pada dosis banyak yang diberikan sekaligus.
3.      Pada jagung, cabai, tomat, dan beberapa sayuran, pupuk organik sebaiknya ditempatkan pada lubang tanaman satu minggu sebelum bibit ditanam.
4.      Pada media tanam dalam pot, perbandingan antara kompos dan tanah yang ideal adalah 1 : 1.
5.      Jika harus menggunakan pupuk organik yang belum terurai sempurna (rasio C/N masih tinggi), harus diberi jeda waktu antara pemberian pupuk organik dan penanaman bibit, yakni minimal satu minggu. Hal itu dilakukan untuk menghindari dampak buruk yang mungkin terjadi pada tanaman ketika proses penguraian pupuk berlangsung.
BAB III
PENUTUP


Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan makalah tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pupuk organik merupakan yang sangat ramah lingkungan dan dapat membuat tanah menjadi subur. Pupuk organik juga pupuk yang lebih baik dibandingkan dengan pupuk lainnya karena akan mengurangi polusi tanah dan dapat meningkatkan produtivitas tanah. Pupuk organik terdiri dari beberapa jenis yaitu: pupuk kompos, pupuk kandang, pupuk hayati, pupuk cair, pupuk seresah, pupuk hijau, mikroba penyubur tanah, pupuk hayati, guano dan humus. Penggunaan pupuk organik juga mempunyai kelemahan salah satunya yaitu akan menimbulkan kekahatan unsur hara apabila bahan organik yang diberikan belum cukup matang.


Saran
1.           Perlunya pemakaian pupuk organik di sektor pertanian

2.           Perlunya kepedulian terhadap pupuk organik kerana tergeser oleh pupuk kimia.

3.           Sebaiknya untuk menjaga lingkungan dan pertanian yang terus berkelanjutan harus melakukan penggunaan terhadap pupuk organik (kandang dan kompos).











DAFTAR PUSTAKA



http://alamtani.com/cara-membuat-kompos.html

sumber : pupuk kandang, wiwik hartatik & LR Widowati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar