Sabtu, 23 Mei 2015

Dasar-dasar Pertanian - Mengenal pupuk Organik

Mengenal pupuk organik 

Istilah organik seringkali menimbulkan kebingungan bagi pembaca dan pengguna istilah ini. Dari konteks kimiawi organik mengacu pada beberapa konteks:
  • Organic matter/ bahan organik, yaitu sisa hasil pembusukan, atau bahan bahan yang mampu membusuk yang berasal dari makhluk hidup
  • Organic compound/ senyawa kimia, yaitu senyawa yang mengandung unsur karbon, seperti protein, lemak, asam amino, dll., di mana ilmu yang mempelajarinya disebut biokimia.
Istilah organik pada pupuk (nutrisi/ makanan tanaman) organik lebih mengacu pada konteks pertama, yaitu  pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, mikroba, dan manusia. Sehingga bukan semua yang mengandung unsur karbon (C) dapat disebut sebagai pupuk organik seperti urea misalnya yang memilki rumus kimia (NH2)2CO bukanlah pupuk organik sebab berasal dari materi anorganik.  Tidak ada pengelompokan baku mengenai pupuk organik, namun beberapa bahan di bawah sering kali di masukkan dalam kategori pupuk organik.

Humus
Meskipun terjadi secara alami di alam, humus sering dimasukkan sebagai pupuk organik. Humus adalah lapisan tanah (ideal) terluar, yang terdiri dari bahan- bahan organik yang mengalami dekomposisi sempurna dan telah mencapai titik di mana sudah tidak mampu lagi mengalami dekomposisi lanjutan hingga ribuan tahun. Humus juga mengacu pada kompos (kita akan bahas di pembahasan di bawah) yang mature/ matang, atau kompos yang diambil dari sisa pembusukan seresah/ daun kering hutan (dengan jumlah terbesar), kotoran dan sisa- sisa binatang dan serangga, buah membusuk yang tidak termakan binatang, dan lain- lain di dasar hutan.
Kompos
Kompos adalah hasil akhir dari proses dekomposisi dari bahan organik, atau dapat dikatakan merupakan hasil dekomposisi dan daur ulang yang sempurna dari bahan organik. Kompos bukan merupakan sumber nutrisi (makro dan mikro) bagi tanaman, namun berfungsi sebagai soil conditioner atau mengkondisikan tanah menjadi keadaan yang ideal seperti humus yang alami (www.about.com). Kompos mampu meningkatkan kualitas struktur tanah, meningkatkan aktivitas mikroba tanah(fungsi prebiotic), mengkondisikan tanah menjadi optimal bagi hewan dan serangga pendukung kesuburan tanah seperti cacing, menekan penyakit yang menyebar melalui tanah, dan mampu mengikat hara serta air.
Kompos dalam bentuk cair, sehingga lebih mudah dan murah pengaplikasiannya

Manure
Sering disebut sebagai pupuk kandang, berupa kotoran dan urine dari ternak yang diaplikasikan pada tanah sebelum menjadi kompos yang matang. Manure lebih berfungsi sebagai penambah nutrisi bagi tanaman, seperti misalnya manure dari peternakan ayam mengandung N cukup tinggi karena biasanya di dalam kotoran tersebut tercampur pula pakan ayam serta suplemen ayam yang kandungan proteinnya cukup tinggi.
Pupuk kotoran ayam, kandungan NPK 3-2-2, 

Pupuk hayati
Istilah pupuk hayati mengacu pada mikroba atau probiotic yang memiliki keterkaitan dengan pertumbuhan suatu tanaman dan kesuburan tanah. Ada beberapa mikroba tertentu yang bersimbiosis dengan tanaman tertentu seperti Rhizobium japonicum dengan kedelai, ada pula mikroba yang memilki sifat kosmopolit yang mampu bersimbiosis dengan berbagai tanaman seperti mikorisa, blue green algae, trikoderma, dan lain- lain. Mikroba- mikroba tersebut biasanya merupakan organisme alami yang ada di tanah yang memiliki fungsi beraneka ragam, seperti penambat nitrogen, pemecah fosfat, dekomposer, dan lain- lain. Dari istilah pupuk hayati, kini muncul istilah MOL/ mikroorganisme lokal, yang sebenarnya secara harfiah penyebutan  lokal ini jadi salah kaprah, sebab mikroorganisme ini bisa diperoleh dari mana saja, hanya pembuatannya biasanya mengacu pada bahan- bahan yang tersedia secara lokal. Istilah MOL juga seringkali digunakan untuk semua jenis mikroba yang akan diaplikasikan di tanah yang disiapkan sendiri oleh penggunannya, atau bukan produk komersial.
Rhizobium japonicum yang bersimbiosis dengan akar kedelai, link

Pupuk Bio
Saat ini kita akan sering pemerintah menggunakan istilah pupuk bio yang biasanya berbentuk cair. Pupuk bio biasanya mengacu pada produk fermentasi dari bahan organik yang biasanya diperkaya dengan berbagai bahan guna keperluan khusus. Semoga bermanfaat untuk pemabaca semua. Terimakasih atas kunjungannya. Salam sukses selalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar