Senin, 25 Mei 2015

Langkah Pembuatan Pupuk Cair Organik

Pupuk Cair Organik : zat penyubur tanaman yang berasal dari bahan-bahan organik dan berwujud cair. Pupuk organik  adalah  pupuk yang terbuat dari bahan organik atau makhluk hidup yang telah mati. Bahan organik ini mengalami pembusukan oleh mikroorganisme sehingga sifat fisiknya akan berbeda dari sebelumnya. Pupuk cair organik termasuk pupuk jenis majemuk lengkap karena kandungan unsur haranya lebih dari satu dan mengandung unsur mikro
Manfaat:
1.       Untuk menyuburkan tanaman
2.      Untuk menjaga stabilitas unsur hara dalam tanah
3.      Untuk mengurangi dampak sampah organik di lingkungan sekitar
Keunggulan:
1.      Mudah, murah
2.      Tidak ada efek samping
Kekurangan:
1.      Perlu ketekunan dan kesabaran yang tinggi.
2.      Hasilnya kurang banyak.
Bahan baku  pupuk cair yang sangat bagus yaitu bahan organic basah atau bahan organic yang mempunyai kandungan air tinggi seperti sisa buah-buah dan sisa sayuran (wortel, labu, sawi,selada, kulit jeruk, pisang, durian, kol). Semakin besar kandungan selulosa dari bahan organic (C/N ratio) maka proses penguraian oleh bakteri akan semakin lama. Selain mudah terdekomposisi, bahan ini kaya nutrisi yang dibutuhkan tanaman Sebelum membuat pupul cair EM organic yang berbahan baku sampah organic, perlu dibuatkan dahulu pembuatan molase dan pembiakan bakteri EM.
PEMBUATAN MOLASE
Molase, yaitu: sari tetes tebu (biang gula). Atau pembuatan Molase bisa juga dengan melarutkan gula merah/putih ke dalam air bersih (tanpa kaporit) dengan perbandingan 1:1
PEMBIAKAN BAKTERI EM-4
Cairan bakteri EM dapat dikembangbiakkan sendiri dengan cara:
Bahan:
Cairan EM-4 — 1 liter
Bekatul — 3 kg
Molase (dalam keadaan cair) — ¼ liter
Terasi — ¼ kg
Air bersih (tanpa kaporit/tawas) — 5 ltr
Peralatan:
Ember
Pengaduk kayu
Panci pemasak air
Saringan (kain/kawat kasa)
Botol
Cara pembuatan:
1.      Panaskan 5 lt air air sampai mendidih
2.      Masukkan bekatul, molase dan terasi, aduk hingga rata
3.      Dinginkan adonan tsb hingga suhu kamar
4.      Setelah dingin masukkan cairan EM, aduk hingga rata.
5.      Tutup rapat selama 2 hari, jangan dibuka-buka.
6.      Pada hari ke-3 dan selanjutnya, penutup jangan terlalu rapat,
7.      Aduk-aduk setia harinya selama ± 10 menit
8.      Setelah 1 minggu, bakteri sudah dapat diambil dan disaring, masukkan ke dalam botol
9.      Simpan botol di ruang sejuk dan tidak terkena sinar matahari langsung. Cairan EM siap digunakan untuk membuat pupuk organik
10.  Agar bakteri mendapat kebutuhan oksigen, tutup botol jangan terlalu rapat atau biarkan terbuka.
PEMBUATAN PUPUK EM ORGANIK
Proses pembuatan pupuk cair organic berlangsung secara anaerob atau secara fermentasi tanpa bantuan sinar matahari.
Sampah organic basah, rajang dan padatkan — ½
karung uk.25 kg
Larutan media:
Cairan molase — 500 ml
Air bekas cucian beras (cucian pertama) — 1 liter
Air kelapa yang sudah tua — 1 liter
Air bersih — 7 liter
Peralatan:
Ember tertutup uk. 20 lt
Karung serat sintetis
Tali
Cara pembuatan:
1.      Masukkan sampah organic ke dalam karung dan tekan sampai padat, lalu ikat.
2.      masukkan larutan media ke dalam ember. Masukkan karung (1) ke dalam ember hingga terendam  seluruhnya.
3.      Berikan beban diatas karung tersebut agar tidak mengapung. Tutup rapat hingga udara tidak dapat masuk.
4.      Simpan selama 7-10 hari di tempat teduh dan terhindar dari sinar matahari langsung.
5.      Setelah proses fermentasi selesai, angkat karung (1) dan pisahkan dari larutan media.
Pupuk cair organik sudah dapat digunakan:
1.      Untuk pemupukkan daun dengan penyemprotan 100:1 (500 ml air : 5 ml pupuk cair organik).
2.      Untuk pemupukkan akar dengan menyiramnya 500:1 (5 lt air : 10 ml pupuk cair organik).
3.      Untuk mengurangi bau khas pupuk cair organic dapat dicampur dengan perasan air jeruk citrun atau daun pandan.  Semoga bermanfaat untuk sobat semuanya dan terimakasih atas kunjungannya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar