adalah subbidang
keanekaragaman hayati yang mencakup semua bentuk kehidupan yang secara langsung
terkait dengan aktivitas pertanian; berbagai varietas benih dan ras hewan, juga
fauna tanah, gulma, hama, dan organisme asli daerah yang tumbuh di atas lahan
pertanian. Namun bidang ini menaruh lebih banyak perhatian terhadap varietas
tanaman yang dibudidayakan dan varietas tanaman asli yang ada di alam liar.
Kultivar dapat diklasifikasikan menjadi varietas modern dan varietas petani
atau varietas tradisional Varietas modern merupakan hasil dari pembiakan
selektif formal dan dicirikan dengan hasil yang tinggi. Contohnya adalah
varietas gandum dan beras yang sempat memicu Revolusi Hijau. Varietas petani
atau varietas tradisional merupakan seleksi yang dilakukan oleh petani
tradisional berdasarkan pengalaman mereka di lahan. Setiap kawasan pertanian
tradisional dapat memiliki varietas tradisional yang berbeda-beda. Semua
varietas ini bersama-sama membentuk keanekaragaman hayati yang menjadi fokus
utama aktivitas konservasi genetika.
Keanekaragaman hayati pertanian merupakan dasar dari rantai
makanan pertanian, yang dikembangkan dan dilindungi bersama-sama oleh petani,
peternak, penjaga hutan, nelayan, dan masyarakat pribumi. Keanekaragaman hayati
pertanian dapat berkontribusi dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan,
terutama di masa terjadinya perubahan iklim yang dapat memicu stres bagi
kultivar yang banyak dipakai saat ini. Karena kekayaan genetika pertanian dapat
menjadikan usaha pertanian lebih resilien terhadap perubahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar