Tanaman atau tumbuhan memiliki berbagai ukuran, ada yang berukuran makro, kasat mata ada pula yang berukuran mikro seperti fungi, alga, bakteri, dan khamir, meskipun dalam ilmu taksonomi (pengelompokan makhluk hidup) yang baru kelompok mikroba ini telah dipisahkan dari tumbuh- tumbuhan selain alga berwarna hijau.
Dengan pengelompokan yang baru ini tanaman secara sederhana adalah makhluk hidup yang mampu menyediakan makanannya sendiri melalui proses yang disebut fotosintesis, yang bila disederhanakan merupakan proses mengubah energi matahari dan CO2 menjadi energi kimia dalam wujud glukosa di dalam klorofil yang tersebar di seluruh bagian tanaman terutama pada bagian daun serta melepas O2 dalam jumlah yang besar melalui reaksi 6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2
Untuk hidup, tumbuh dan berkembang, kecuali membutuhkan energi untuk hidup (untuk itu tanaman mutlak memerlukan air dan cahaya), tanaman juga membutuhkan berbagai nutrisi atau bahan atau makanan. Menurut E. Epstein pada tahun 1972, suatu bahan dikatakan sebagai nutrisi tanaman harus memenuhi dua fungsi utama sebagai berikut, yaitu mutlak diperlukan agar tanaman dapat tumbuh dengan normal dan bilamana bahan tersebut merupakan bagian penyusun utama tanaman. Nutrisi esensial yang mutlak tersedia bagi tanaman menurut Epstein terdiri dari O2 dan CO2 yang diambil dari udara dan 17 unsur yang diperoleh dari media tanam: Nitrogen (N), Pospat (P), dan Kalium (K) yang disebut sebagai nutrisi makro primer, Kalsium (Ca), belerang (S), Magnesium (Mg), yang biasa disebut sebagai nutrisi makro sekunder, Silika (Si) sebagai nutrisi makro, dan nutrisi mikro atau trace mineral yangterdiri dari Boron (B), Chlorine (Cl), Manganese (Mn), besi (Fe), Zinc (Zn), tembaga(Cu), Molidebnum (Mo), nikel (Ni), selenium (Se), dan Natrium (Na). Unsur makro adalah unsur yang digunakan dalam jumlah besar, sedang mikro dalam jumlah yang relatif kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar