Sabtu, 23 Mei 2015

Definisi dan Konsep, Petani dan Pertanian



Banyak teori pertanian maupun tentang petani yang diungkapkan oleh para ahli. Menurut para ahli, terdapat beberapa definisi  Pertanian maupun Petani.
Menurut AT. Mosher (1966), Definisi Pertanian adalah : Suatu bentuk proses produksi yang sudah khas yang didasarkan pada proses pertumbuhan daripada hewan dan tumbuhan
Menurut Sri Setyati Harjadi (1975) : Pertanian adalah usaha untuk mencapai hasil yang maksimum dengan mengelola faktor tanaman dan lingkungan
Menurut Anwas (1992), Petani adalah orang yang melakukan cocok tanam dari lahan pertaniannya atau memelihara ternak dengan tujuan untuk memperoleh kehidupan dari kegiatan itu, sedangkan Pengertian Pertanian adalah kegiatan manusia mengusahakan terus dengan maksud memperoleh hasil-hasil tanaman ataupun hasil hewan, tanpa mengakibatkan kerusakan alam.
Petani menurut Slamet (2000), disebut petani ‘asli’ apabila memiliki tanah sendiri, bukan sekedar penggarap maupun penyewa. Berdasarkan hal tersebut, secara konsep, tanah merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seorang petani.
Poin penting dari konsep di atas bukan hanya terletak pada soal, bahwa tanah adalah alat produksi utama petani, melainkan bahwa alat produksi tersebut mutlak dimiliki seorang petani. Implikasinya, petani yang tidak memiliki tanah sendiri tidak dianggap sebagai petani sejati atau asli. Implikasi politisnya, petani mutlak dan mempertahankan dan menjaga hak kepemilikannya atas tanah. Dengan demikian, kita bisa mengatakan bahwa konsep petani asli memiliki kaitan sosial-budaya-politik. (Sadikin M, 2001:31)
Dalam Wikipedia, Pengertian Pertanian dalam pengertian yang luas mencakup semua kegiatan yang melibatkan pemanfaatan makhluk hidup (termasuk tanaman,hewan, dan mikroba) untuk kepentingan manusia. Dalam arti sempit, pertanian diartikan sebagai kegiatan budidaya tanaman.
Usaha pertanian lain diberi nama khusus untuk subjek usaha tani tertentu. Kehutanan adalah usaha tani dengan subjek tumbuhan (biasanya pohon) dan diusahakan pada lahan yang setengah liar atau liar (hutan). Peternakan menggunakan subjek hewan darat kering (khususnya semua hewan bertulang belakang/vertebrata kecuali ikan dan amfibia) atau serangga (misalnya lebah). Perikanan memiliki subjek hewan perairan (termasuk amfibia dan semua non-vertebrata air). Suatu usaha pertanian dapat melibatkan berbagai subjek ini bersama-sama dengan alasan efisiensi dan peningkatan keuntungan.
Pertimbangan akan kelestarian lingkungan mengakibatkan aspek-aspek konservasi sumber daya alam juga menjadi bagian dalam usaha pertanian.Dalam hubungannya dengan konservasi alam, mengamati perkembangan pertanian khususnya di Indonesia dan dampak dari penggunaan pestisida, insektisida, fungisida dan herbisida kimia atau buatan secara membabi buta dan tidak terkendali dalam kegiatan Pertanian, telah menimbulkan kekhawatiran berbagai pihak mengenai dampak yang ditimbulkan terhadap kerusakan lingkungan.
Kerusakan lingkungan, bukan hanya terjadi pada tanah, udara, air, namun juga sangat merugikan terhadap kesehatan manusia dan makhluk hidup pada umumnya.
Dalam jangka panjang, jelas masalah tersebut apabila dibiarkan akan sangat merugikan dunia pertanian khususnya dan secara umum umat manusia.
Berbagai langkah, meskipun terlambat seperti biasanya, banyak dilakukan secara global untuk mencari dan menemukan pola atau sistem yang tepat pemakaian obat dalam semua kegiatan pertanian. Pertemuan-pertemuan tingkat dunia mengenai keprihatinan kerusakan lingkungan, ancaman krisis pangan sampai ancaman kekelaparan menjadi lebih sering diselenggarakan. Teknologi pertanian, termasuk Bioteknologi Pertanian  juga makin intens diperbaharui oleh inovasi-inovasi baru.
Dari sekian banyak usaha yang dilakukan, salah satunya adalah meminimalkan dan menekan pemakaian obat-obat kimia dalam kegiatan pertanian Indonesia dan memaksimalkan pemakaian dan aplikasi obat-obat alamiah yang lebih ramah lingkungan (eco-friendly).  Contoh usaha tersebut adalah pemakaian pupuk organik, pestisida organik, herbisida organik, insectisida organik dan fungisida organik. Sehingga kemudian dikenal adanya sistem pertanian organik, padi organik, pupuk organik, jahe organik dan sebagainya. Dalam beberapa hal dikenal juga adanya sistem pertanian berkelanjutan yang merupakan penerapan konsep organik yang menekankan pada kelestarian dan konservasi alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar